Rabu, 04 November 2020

5.1 Menganalisis strategi penggunaan perkakas tangan_P1


Strategi Perkakas Tangan

1. Kikir 
    Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal – tatal pada benda kerja yang proses pengerjaannya secara manual. Kikir dibedakan dua jenis kikir halus dan kikir kasar. Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki mendekati 30 derajat untuk kaki kiri dan 75 derajat untuk kaki kanan. Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan perlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja. 

Perhatikan Cara memegang kikir :
  • Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan.
  • Tangan kiri :Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari-jari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau menggenggam.
  • Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang oleh ibu jari dan jari-jari lainnya.
Cara kerja pengikiran :
  • Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
  • Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
  • Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
  • Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah.
  • Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki mendekati 30 derajat untuk kaki kiri dan 75 derajat untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seluruh bagian tubuh bukan tangannya saja yang bergerak.
2. Ragum

    Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan benda kerja itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahan yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit Berdasarkan fungsinya ragum  untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, tapi di samping tekanan yang kuat, benda kerja yang kita jepit akan meninggal kan bekas. Maka dari itu kita perlu matras permukaan yang halus. Caranya yaitu dengan menaruh plat yang permukaannya halus dan lunak  di kedua bagian pemukaan penjepit.

3. Penitik
Cara menggunakan penitik :
  • Tandai benda kerja yang akan di buat tanda titik.
  • Tempatkan penitik pada tanda yang sudah dibuat di benda kerja dan pegang penitik dengan menggunakan tangan kiri.
  • Pastikan posisi penitik tegak lurus terhadap benda kerja.
  • Pukul penitik dengan palu dengan pukulan yang ringan, kemudian pastikan apakah tanda titik yang dibuat sudah tepat atau tidak.
  • Bila sudah tepat, tempatkan kembali penitik dan pukul penitik dengan keras agar tanda titik yang dibuat dapat jelas.
4. Penanda
Cara menggunakan penanda :
  • Gunakan penggores bersama-sama dengan penggaris atau siku.
  • Tekan penggaris dengan kuat pada benda kerja.
  • Posisikan penggores dengan posisi miring ke arah dimana penggores akan digerakkan.
  • Tekan dan goreslah benda kerja dengan sekali goresan.
5. Gergaji

    Cara kerja gergaji ini dikaitkan dengan prinsip kerjanya yang salah satu bentuk bidang miring sehingga secara prinsip yang dengan cara kerjanya adalah 
  • Daun gergaji menggunakan mata gigi maupun profil menghadap ke bagian depan kemudian ikat benda kerja di bagian kuat dan kokoh. 
  • Lukislah garis dimana tempat gerigi gergaji akan melakukan pemotongan. Saat melakukan awalan menggergaji tempat kalah daun gergaji pada sisi kanan. Setelah itu dengan gergaji dibentuk sudut 45 derajat terhadap permukaan benda kerja.
  • Tariklah daun gergaji ke bagian belakang hingga menggores kira-kira dalam 3 mm terhadap sisi muka benda kerja.
  • Potonglah benda kerja dengan cara mendorong kemudian menarik daun gergaji secara berulang-ulang.
  • Hal yang perlu diperiksa selalu adalah tegak lurus permukaan benda kerja. Pada akhir pemotongan peganglah ujung yang terpotong agar benda kerja tidak pecah pecah atau robek.
6. Tap

Cara pengetapan dengan membuat contoh ulir ukuran M10 x 1,5 :
  • Buatlah lubang dengan bor pada benda kerja dengan diameter 8,5 mm.
  • Gunakan bor persing untuk membuat camfer pada lubang tadi.
  • Ambil mata Tap M10 x 1,5 dan pasangkan pada tangkainya.
  • Mulailah melakukan pengetapan dengan urutan pertama, yaitu Tap no.1 (Intermediate Tap), kemudian dilanjutkan dengan Tap no. 2 (Tapper Tap) untuk pembentukan ulir,dan terakhir Tap no. 3 (Botoming Tap) dipergunakan untuk penyelesaian/finishing.
  • Sebelum mengetap berikan sedikit pelumas pada Tap, kemudian pastikan bahwa Tap benar-benar tegak lurus terhadap benda kerja. Putar Tap secara perlahan searah jarum jam. Pemutaran Tap hendaknya dilakukan ±270° maju searah jarum jam, kemudian diputar mundur ±90° berlawanan arah jarum jam dengan tujuan untuk memotong tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal dan putar lagi ±270° maju searah jarum jam dan mundur lagi ±90° berlawanan arah jarum jam, demikian seterusnya sampai selesai.
  • Lakukan ceking ulir agar ulir yang dibuat sesuai baut yang akan digunakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas DPK TSM

 DPK TSM A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua B. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pertemuan Pertama Pertemuan ...