Penanganan Material
Dalam proses produksi, bahan baku yang diterima dari pemasok akan dipindahkan dari tempat penyimpanan bahan baku ke tempat produksi untuk diolah menjadi barang jadi (produk jadi) yang kemudian barang jadi hasil produksi tersebut akan dipindahkan lagi ke gudang penyimpanan.
Dari Gudang barang jadi selanjutnya akan dipindahkan lagi ke distributor untuk didistribusikan ke pelanggan. Pemindahan Bahan baku maupun barang jadi tersebut harus ditangani dengan baik dan efisien sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Jadi pada dasarnya yang dimaksud dengan material handling adalah proses pengendalian bahan dan penyimpanan barang secara aman.
Dapat dikatakan bahwa proses penanganan bahan tidak menambahkan nilai apapun pada suatu produk tetapi akan menambah biaya pada produk dan oleh karena itu akan meningkatkan biaya operasional produksi yang akhirnya akan merugikan perusahaan ataupun pelanggan. Material Handling atau Penanganan Material yang buruk juga akan mengakibatkan penundaan dan gangguan terhadap proses produksi. Demikian juga Peralatan ataupun Mesin Produksi akan menganggur dan tidak dapat menghasilkan jumlah kuantitas yang diinginkan.
A. Tujuan Material Handling
Meminimalkan biaya-biaya Penanganan Material.Meminimalkan gangguan dan penundaan dengan menyediakan bahan yang diperlukan pada waktu yang tepat dan jumlah yang tepat juga.
- Meminimalkan biaya-biaya penanganan material.
- Meningkatkan kapasitas produktif dari fasilitas produksi dengan pemanfaatan kapasitas yang efektif dan meningkatkan produktivitas.
- Menjaga keamanan dalam penanganan material/bahan melalui perbaikan kerja.
- Pencegahan kerusakan pada material atau bahan yang ditangani.
- Mengurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan Persediaan (Inventory)
- Prinsip Perencanaan (Planning Principle) : Semua aktivitas Penanganan harus direncanakan.
- Prinsip Sistem (Systems Principle) : Mengintegrasikan aktivitas Penanganan (penerimaan, penyimpanan, produksi, inspeksi, pengepakan, pergudangan, pasokan dan transportasi) yang efektif ke dalam desain sistem yang terintegrasi.
- Prinsip pemanfaatan ruang (Space Utilisation Principle) : Mendorong pemanfaatan yang efektif dari semua ruang yang tersedia.
- Prinsip Muatan Unit (Unit Load Principle) : Meningkatkan kuantitas, ukuran dan berat beban yang ditangani.
- Prinsip Gravitasi (Gravity Principle) :Mendorong penggunaan prinsip gravitasi dalam pergerakan barang.
- Prinsip aliran material (Material flow principle) : Merencanakan urutan operasi dan pengaturan peralatan mengoptimalkan aliran material.
- Prinsip Penyederhanaan (Simplification principle) : Mendorong penyederhanaan metode dan proses dengan menghapus gerakan yang tidak perlu.
- Prinsip Keselamatan (Safety Principle) : Mendorong penyediaan peralatan penanganan yang aman sesuai dengan peraturan dan regulasi keselamatan.Prinsip mekanisasi (Mechanization
- Principle) : Menggunakan peralatan penanganan material mekanis atau otomatis untuk meningkatkan efisiensi.
- Prinsip Standardisasi (Standardization Principle) : Mendorong standarisasi metode penanganan dan peralatan.
- Prinsip Fleksibilitas (Flexibility principle) : Gunakan metode dan peralatan yang dapat melakukan berbagai tugas dan aplikasi.
- Prinsip pemilihan peralatan (Equipment selection Principle) : Mempertimbangkan semua aspek material, langkah dan metode yang akan digunakan.
- Prinsip Bobot Berat (Dead weight Principle) : Mengurangi rasio bobot berat agar dapat dimuat di peralatan bergerak.
- Prinsip gerak (Motion Principle) : Peralatan yang dirancang untuk mengangkut material harus dijaga agar tetap bergerak.
- Prinsip waktu menganggur (Idle time Principle) : Mengurangi waktu menganggur / waktu tidak produktif baik peralatan Material Handling maupun tenaga manusia.
- Prinsip perawatan (Maintenance Principle) : Merencanakan perawatan preventif atau perbaikan terjadwal dari semua peralatan penanganan.
- Prinsip keabadian (Obsolescence Principle) : Menggantikan metode atau peralatan penanganan yang usang ketika terdapat metode atau peralatan yang lebih efisien untuk dapat meningkatkan operasi.
- Prinsip kapasitas (Capacity Principle) : Gunakan peralatan penanganan untuk membantu mencapai kapasitas penuhnya.
- Prinsip kontrol (Control Principle) : Gunakan peralatan penanganan material untuk meningkatkan pengontrolan produksi, pengontrolan inventaris dan penanganan lainnya.
- Prinsip kinerja (Performance Principle) : Tentukan efisiensi penanganan kinerja dalam hal biaya per unit yang ditangani yang merupakan kriteria utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar