Selasa, 06 Oktober 2020

3.4 Memahami perlakuan panas logam_P1

PERLAKUAN PANAS LOGAM

Perlakuan panas logam adalah suatu proses pemanasan dan pendinginan logam dalam keadaan padat untuk mengubah sifat-sifat mekaniknya. Melalui perlakuan panas yang tepat, tegangan dalam dapat dihilangkan, ukuran butiran dapat diperbesar atau diperkecil. Selain itu ketangguhan dapat ditingkatkan atau dapat dihasilkan suatu permukaan yang keras disekeliling akan tetapi inti dari baja tersebut tetap ulet. Untuk memungkinkan perlakuan panas yang tepat, komposisi kimia baja harus diketahui karena perubahan komposisi kimia, khususnya karbon dapat mengakibatkan perubahan sifat-sifat fisis. Dimana baja yang dibutuhkan dalam teknik sangatlah berbeda-beda antara lain dibutuhkan kekerasannya, ketahanan terhadap korosi, elastisitasnya, keuletannya/liat.

Macam-macam perlakuan panas logam :

1.   Pelunakan antara lain Anealing dan Normalising

2.   Pengerasan perbaikan antara lain Quenching dan Tempering

3.  Pengerasan permukaan antara lain Flame Hardening, Pengerasan dengan Induksi, Carburizing dan Nitridiing

A.     PELUNAKAN

Softening (Pelunakan): Adalah usaha untuk menurunkan sifat mekanik agar menjadi lunak dengan cara mendinginkan material yang sudah dipanaskan didalam tungku (annealing) atau mendinginkan dalam udara terbuka (normalizing).

1.      Annealing

Annealing ialah memanaskan baja sampai suhu tertentu, kemudian menahannya selama waktu tertentu kemudian didinginkan dengan lambat.

a)        Tujuan proses annealing:

1)      Mengurangi kekerasan,

2)      Menghilangkan tegangan sisa,

3)      Memperbaiki ductility,

4)      Menghaluskan ukuran butiran.

b)       Proses annealing:

1)   Untuk baja hypoeutectoid (<0,83%C). Baja dipanaskan 30–60ºC (50-1000ºF) diatas temperatur A3 kemudian ditahan beberapa saat baru didinginkan di dalam dapur dengan kecepatan pendinginan 10—30ºC/jam sampai temperatur 30ºC di bawah A1, kemudian didinginkan di udara.

2)     Untuk baja hyper eutectoid (>0,831%C). Pada dasarnya sama dengan baja hypo eutectoid, kecuali pada permulaan pemanasan hanya sampai daerah austenit+sementit, yaitu pada temperatur sekitar 30-60ºC di atas A1.

2.      Normalizing

Normalizing merupakan proses perlakuan panas dimana proses pemanasan mencapai temperatur austenisasi (temperatur eutectoid), dan kemuadian didinginkan perlahan pada udara (still air atau slightly agitated air).

a)      Tujuan proses Normalizing:

Untuk memperbaharui struktur butiran, agar semua pengaruh dari pengerjaan dingin atau panas dapat dihilangkan dan dapat dimanfaatkan untuk baja-baja konstruksi, baja rol, bahan yang mengalami penempaan.

b)      Proses Normalizing:

Memanaskan sampai sedikit di atas suhu kritis (60ºC di atas suhu kritis atas). Untuk hypoeutectoid temperatur pemanasan dilakukan diatas garis A3 sedangkan untuk baja hypereutectoid temperatur pemanasan dilakukan diatas garis Acm kemudian setelah suhu merata didinginkan di udara.

Gambar 1. Diagram normalizing


B.     PENGERASAN

Hardening (Pengerasan) adalah usaha untuk meningkatkan sifat tahan aus dan kekerasan yang tinggi dengan cara celup cepat (quenching) material yang sudah dipanaskan ke dalam suatu media quenching berupa air, air garam, maupun oli.

1.   Tujuan Proses Hardenging: Merubah struktur baja sedemikian rupa sehingga diperoleh struktur martensit yang keras.

2.    Proses Hardening: Baja dipanaskan sampai temperature pengerasannya (Temperatur Austenisasi) antara 770—830ºC (tergantung dari kadar karbon) kemudian ditahan pada suhu tersebut, beberapa saat, kemudian didinginkan secara mendadak dengan mencelupkan dalam air, oli atau media pendingin yang lain. Dengan pendinginan yang mendadak, tak ada waktu yang cukup bagi austenit untuk berubah menjadi perlit dan ferit atau perlit dan sementit. Pendinginan yang cepat menyebabkan austenit berubah menjadi martensit.

Gambar 2. Diagram hardening


C.     PERBAIKAN

Proses perbaikan pada perlakuan panas logam merupakan suatu proses untuk memperbaiki ataupun mengatur ulang struktur mikro pada logam, agar sesuai dengan kebutuhan. Adapun proses perbaikan dalam perlakuan panas logam adalah sebagai berikut:

1.      Quenching

Media quenching yang sering digunakan adalah media cair (liquid) dan gas. Media quenching cair adalah oli, air, larutan polimer (aquos polymer solution), dan larutan garam. Sedangkan media quenching gas adalah helium, argon, dan nitrogen.

a)    Tujuan Proses Quenching: Secara umum pada baja (baja carbon, low alloy steel, dan tool steel) adalah untuk proses hardening, yaitu menghasilkan struktur mikro martensit pada baja tersebut.

b)   Proses Quenching: Prosesnya dilakukan dengan pendinginan yang relatif cepat dari temperatur austenisasi (umumnya pada jarak temperatur 815°C – 870°C) pada baja.

2.      Tempering adalah memanaskan kembali baja yang telah dikeraskan.

a)      Tujuan Proses Tempering: Untuk menghilangkan tegangan dalam dan mengurangi kakerasan.

b)   Proses Tempering: Memanaskan kembali berkisar pada suhu 150—650°C dan didinginkan secara perlahan-lahan tergantung sifat akhir baja tersebut. Tempering dibagi menjadi :

1) Tempering pada sahu rendah (150—300°C). Tujuannya untuk mengurangi tegangan-tegangan kerut dan kurapuhan dari baja.

2) Tempering pada suhu menengah (300—500°C). Tujuannya untuk menambah keuletan dan kekerasannya menjadi sadikit berkurang

3) Tempering pada suhu tinggi (500—650°C). Tujuannya untuk memberikan daya keuletan yang besar dan sekaligus kekerasan menjadi agak rendah.

D.     PENGERASAN PERMUKAAN

Seringkali komponen-komponen baja diinginkan hanya keras pada permukaannya saja sedangkan inti atau porosnya tetap lunak, hal ini memberikan kombinasi yang serasi antara permukaan yang tahan pakai dan poros yang ulet.

1.      Tujuan Proses Pengerasan Permukaan: Menghasilkan lapisan permukaan yang keras pada baja yang dianggap lunak dan ulet.

2.      Umumnya pengerasan permukaan dibagi menjadi tiga proses :

a)      Carbuzing adalah salah satu metoda yang digunakan untuk menghasilkan permukaan keras pada baja yang berkadar karbon rendah (<0,3%). Proses karburizing didasarkan atas kemampuan baja untuk menyerap karbon pada temperatur antara 900—950°C.

Gambar 3. Grafik waktu pengerasan


Gambar 4. Proses carbuzing

Proses Carburizing yaitu baja yang dimasukkan kedalam peti yang berisi arang kayu atau batu bara dan barium karbonat. Setelah suhu dan waktu pemanasan tercapai (tergantung ketebalan dan kekerasan yang diinginkan), dapur kemudian dimatikan, setelah mencapai suhu kira-kira 350°C, kotak kemudian dikeluarkan dan selanjutnya didinginkan di udara. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas DPK TSM

 DPK TSM A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua B. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pertemuan Pertama Pertemuan ...