Senin, 05 Oktober 2020

3.3 Alat ukur pembanding_P1

Alat Ukur Pembanding

    Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur, sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :

 1. Standart yang dipakai harus memiliki ketelitian yang sesuai dengan standart yang telah ditentukan.

 2. Tata cara pengukuran dan alat yang digunakan harus memenuhi persyaratan

Berdasarkan cara pembacaan skala ukurnya :

1. Alat ukur langsung : alat ukur yang datanya dapat langsung di baca pada alat ukur tersebut, contoh: Jangka sorong, micrometer, mistar, busur derajat dan mistar baja.

2. Alat ukur tidak langsung : alat ukur yang hanya dapat dibaca dengan bantuan alat ukur langsung, contoh: telescoping, inside dan outside caliper, cylinder gauge dan dial indikator.

Berdasarkan ketelitiannya pengukurannya:

1. Pengukuran presisi : pengukuran dengan ketelitian 0,05 0,02 0,01 sampai dengan mikron, contoh : jangka sorong dan micro meter.

2. Pengukuran tidak presisi : biasanya menggunakan alat ukur tak langsung dengan ketelitian 0,5mm, contohnya : roll meter, bar meter, dll

A. Pengertian Alat Ukur Pembanding.

Alat ukur pembanding adalah alat ukur yang mempunyai skala ukur yang sudah dikalibrasi. Alat ini hanya dipakai sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran standard.

B. Jenis – Jenis Alat Ukur Pembanding.

1. Pupitas

a. Fungsi

Pupitas disebut juga jam ukur tes atau dial test indicator yang berfungsi untuk mengetahui:

1) Kerataan permukaan benda kerja.

2) Mengukur daerah toleransi suatu produk.

Perbedaan dengan dial indicator yaitu terletak pada sensornya. Sensor pada pupitas berupa lengan dengan ujung berbentuk boladan gerakkannya seperti busur, mempunyai kapasitas pengukuran yang lebih kecil yaitu antara 0,2 s/d 0,8 mm.

b. Konstruksi

Bagian – bagian pupitas terdiri atas:

1) Sensor yang berbentuk lengan

2) Blok gerak

3) Blok diam

4) Piring ukur

5) Rangka terbuat dari metal atau plastic

2. Dial indicator

Dial indikator adalah salah satu alat ukur yand dapat mengugur kerataan benda kerja yang ketelitiannya 0,01mm.

Fungsi dial indikator :

a. Memeriksa kerataan dari permukaan benda 

b. Memeriksa penyimpangan yang kecil pada bidang datar, benda bulat, benda permukaan lengkung 

c. Memeriksa penyimpangan eksentris

d. Memeriksa kesejajaran permukaan benda

e. Menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut

f. Memeriksa penyimpangan bantalan pada poros engkol

Macam macam dial indikator

a. Lever Dial Test Indikator, mengukur atau memeriksa kerataan atau kesejajaran permukaan benda

b. Mikro Indikator, memeriksa kerataan atau kesejajaran permukaan benda dengan ketelitian lebih tinggi

c. Mikron Indikator, mengukur atau memeriksa kerataan permukaan benda , mengukur tebal, tinggi, dan panjang benda.

d. Dial Tickness Gauge, jaraknya yang dapat di pakai antara 1-35mm dengan ketelitian antara 0.01-0.001 mm digunakan untuk mengukur ketebalan benda

e. Dial Caliper, untuk mengukur lubang atau celah, ketelitian alat ukur ini mencapai 0,025 mm. kemampuan jarak ukurnya bervariasi sesuai dengan nomor yang dikeluarkan pabrik, antara lain 

Bagian bagian dial indikator :

a. Rumah indikator berbentuk silindir yang tebal

b. Spindle

c. Jarum penunjuk seperangkat roda gigi

d. Cincin luar pelat dudukan baja

e. Ujung keras yang dapat dilepas

Gambar 1. Dial Caliper


3. Alat Ukur Pembanding Ketinggian

Alat ukur pembanding ketinggian disebut juga kaliber ketinggian adalah sebuah alat sebagai pembanding ukuran ketinggian standar dengan tinggi objek ukur yang terdiri atas:

a. Kaliber induk ketinggian

b. Blok geser, pupitas atau penggores.

      Prosedur dan teknik penggunaan alat ukur pembanding ketinggian:

a. Letakkan objek ukur, kaliber induk ketinggian dan blok geser pada meja rata.

b. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser dan kelengkapannya) pada alat ukur (kaliber induk ketinggian) sebagai ukuran standar yang akan digunakan untuk mengukur atau membandingkan dengan ukuran objek ukur (benda kerja).

c. Usahakan ujung penggores atau sensor pada pupitas menyentuh permukaan blok ukur pada kaliber induk ketinggian. Stel pada posisi nol atau kencangkan baut pengikatnya jika menggunakan penggores.

d. Geserkan kaliber ketinggian (blok geser) yang telah diset ukuran ketinggiannya pada benda kerja.

e. Bandingkan ketinggian blok ukur dengan ketinggian kaliber apakah sama, lebih tinggi atau lebih rendah, memenuhi standar toleransi atau di luar standar toleransi yang diberikannya.

f. Simpulkan hasil pengukurannya:

        1) Memenuhi standar ukuran yang diminta.

        2) Tidak memenuhi standar toleransi yang diberikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas DPK TSM

 DPK TSM A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua B. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pertemuan Pertama Pertemuan ...