PLASTIK (POLIMER)
Pada dasarnya plastik meliputi sekelompok bahan yang mempunyai molekul besar yang terdiri dari gabungan molekul-molekul yang lebih kecil. Sebagian besar adalah senyawa organik, terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Plastik mempunyai beberapa sifat yang khas:
- Ringan, berat jenis 1,2 – 1,6 (logam paling ringan Mg = 1,75.)
- Penyekat panas dan listrik yang baik.
- Surface finish yang baik dapat diperoleh langsung dari cetakan.
- Dapat diperoleh dalam berbagai warna atau transparan.
- Kekuatan lebih rendah daripada logam, juga impact strengthnya.
- Tidak cocok digunakan pada temperatur yang tinggi.
- Stabilitas kurang baik, terutama pada kondisi basah.
- Phenolic : cukup kuat, keras, tidak transparan, mudah diberi warna. Harganya cukup murah, dapat dibentuk dengan mudah dengan moulding.
- Melamine : tahan panas, tahan air, tidak bereaksi dengan bahan-bahan kimia, merupakan isolator listrik yang baik.
- Epoxy : ulet/tangguh, elastis, tidak mudah bereaksi dengan berbagai bahan kimia, kestabilan dimensi cukup baik, pembuatannya tidak memerlukan temperatur dan tekanan yang tinggi.
- Acrylic : transparan, cukup kuat, tahan impact dan lentur, isolator listrik yang baik, mudah diberi warna, tahan terhadap berbagai bahan kimia dan kekurangnya adalah mudah tergores.
- Nylon : thermoplastic plastic, tahan abrasi, ulet, kestabilan dimensi baik tetapi harganya relatif cukup mahal. Dapat diperoleh dengan pembentukan oulded ataupun dalam bentuk filamen seperti dipergunakan untuk tekstil, tali, senar, dll
- Vynil : dapat dibuat dalam bentuk tipis yang elastis, seperti karet sampai bentuk yang kekar/kaku.
- Silicone : merupakan plastik yang unik karena rusuk dari rantai molekulnya terdiri dari atom silikon dan oksigen berselang-seling, jadi termasuk semi-organik. Dikenal sangat tahan panas, mempunyai sifat dielektrik yang tinggi dan penyerapan kelembaban yang sangat rendah.
Bahan
plastik jarang sekali digunakan tanpa penambahan beberapa bahan lain.
Penambahan bahan lain ini dimaksudkan untuk memperbaiki beberapa sifatnya,
menurunkan harganya, memperbaiki sifat moldability dan memberi warna. Bahan
tambahan ini dapat dikelompokkan menurut fungsinya yaitu sebagai filler,
plasticizer, coloring agent atau lubricant.
Filler biasanya ditambahkan untuk memperbaiki kekuatan dan membuat harga produk menjadi lebih murah. Filler biasanya merupakan bagian yang sangat besar dari suatu barang plastik, karena itu filler diambil dari bahan yang lebih murah daripada resin plastiknya dan filler akan sangat berpengaruh terhadap sifat dari barang plastik itu. Filler yang banyak digunakan antara lain :
- Wood flour
- Cloth fibers
- Macerated cloth
- Glass fibers
- Mica
COMPOSITE
Composite materials dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari dua bahan atau lebih yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing bahan asalnya. Composite materials dapat merupakan kombinasi dari berbagai bahan, logam dengan logam, logam dengan plastik, logam dengan keramik, keramik dengan plastik. Tujuan pembentukan komposit adalah untuk menghilangkan sifat-sifat buruk dari masing-masing komponen bahan yang berkombinasi sehingga diperoleh bahan lain dengan sifat-sifat yang lebih baik.
Composite material dapat digolongkan
menjadi:
Agglomerated Materials Adalah bahan yang berbentuk butiran dari berbagai ukuran, dengan suatu bahan perekat. Sebagai contoh adalah beton yang terdiri dari besi baja, kerikil, pasir, dan semen.
Bahan laminates dimana bahan – bahan saling melapisi. Sebagai contoh adalah kayu lapis.
Surface Coated Materials Pada surface coated material, coating biasanya akan menjadi pelindung bahan yang dilapisi, sedang kekuatan diperoleh dari bahan yang dilapisi. Misalnya seperti pada baja lapis seng, tin plated sheet, chrome plated sheet, dll.
Reinforced material merupakan komposit yang tersusun ke arah tertentu dalam matriks dari komponen lain. Sebagai contoh dari kelompok ini adalah beton bertulang, sehingga beton tahan terhadap beban tekan tetapi tidak tahan terhadap beban tarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar