Senin, 23 November 2020

7.1 Prinsip Kerja Tenaga Fluida_P1

 Mesin Fluida

A. Mesin fluida

   Adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi kinetik dan energi potensial) menjadi energi mekanik poros. Dalam hal ini fluida yang dimaksud berupa cair cair, gas dan uap. Berdasarkan pengertian diatas maka secara umum mesin – mesin fluida dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu Mesin Kerja dan Mesin Tenaga, karena banyaknya aplikasi penggunaan mesin fluida maka Pada artikel kali ini hanya akan membahas mesin fluida yang berhubungan langsung dengan sistem pembangkit listrik tenaga uap, Seperti merubah energi mekanis menjadi energi fluida, contohnya : pompa, blower, compressor, dll

B. Pompa

  Adalah mesin fluida yang digunakan untuk mengalirkaan fluida inkompresible (tidak mampu memompa) dari suatau tempat  ketempat yang lain, dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan yang rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Pada umumnya pompa dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Dynamic Pump dan positive displacement pump, Berikut ini beberapa jenis pompa dan pengaplikasian yang umum digunakan dalam industry proses pembangkit listrik.

Berikut beberpa jenis-jenis dari pompa positive displacement

  1. Pompa Vane (Kipas)
          Pompa ini menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor diputar. Cairan yang terjebak diantara 2 baling dibawa berputar dan dipaksa keluar dari sisi buang pompa.

Gambar 1. Pompa kipas
    2. Pompa piston
        Pompa jenis ini memiliki kontruksi yang hampir menyerupai yang membedakan adalah kedua pompa ini yaitu benda kerja, piston pump mendorong fuida secara penuh sedangkan plunger pump mendorong fluida tidak secara penuh memenuhi ruangan silinder.
Gambar 2. Pompa piston
    3. Pompa diafragma

     Pompa ini juga mirip dengan pompa piston namun komponen pompa yang melakukan gerakan maju-mundur adalah diafragma yang terhubung dengan engkol penggerak. 

Gambar 3. Pompa diafragma
    4. Pompa spiral
    Adalah pengembangan dari pompa jenis ulir. Pompa ini terdiri atas sebuah rotor yang berbentuk spiral, serta stator yang juga berbentuk spiral namun didesain memiliki jarak pitch spiral yang 2 kali lebih besar dari pitch rotor.
Gambar 4. Pompa spiral
    5. Pompa sentrifugal
     Pada pompa sentrifugal terjadi perubahan energi yang diakibatkan oleh dua komponen utama pompa, yaitu impeller dan diffuser. Impeller adalah bagian pompa yang berputar, yang mengkonversikan energi mekanik berupa putaran pada poros menjadi energi kinetik. Sedangkan diffuser (volute cassing) adalah bagian pompa yang diam, yang mengkonversikan energi kinetik menjadi energi tekanan. Sehingga secara umum pompa berfungsi untuk mengubah energi mekanik poros pompa menjadi energi tekanan berupa head fluida yang dipompa.
Gambar 5. Pompa sentrifugal
    6. Pompa axial
    Pompa jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida kerja dengan arah yang sejajar terhadap sumbu/poros impellernya. Putaran impeller memberikan gaya Axial yang mendorong fluida sehingga menghasilkan energi kinetik pada fluida kerja tersebut. Pada beberapa desain pompa Axial, terpasang sudu-sudu tetap (diam) yang membentuk difuser pada sisi keluaran pompa. Fungsinya adalah untuk menghilangkan efek berputar dari fluida kerja dan mengkonversikan energi kinetik yang terkandung di dalamnya menjadi tekanan kerja.
Gambar 6. Pompa axial




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas DPK TSM

 DPK TSM A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua B. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pertemuan Pertama Pertemuan ...