Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran
permukaan dan arah bekas pengerjaan (tekstur), memegang peranan
penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yaitu yang
berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan kelelahan,
kerekatan suaian, dan sebagainya. Konfigurasi permukaan yang diminta
perencana harus dinyatakan dalam gambar, menurut cara-cara yang
sesuai dengan standar.
Kekasaran permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetik
dari garis rata-rata profil, yang selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra).
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi
12 tingkat kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untuk
penunjukan pada gambar mengenai spesifikasi kekasaran ini dapat
dituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat keka-sarannya.
Tabel 1. Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran
B. Memilih nilai kekasaran permukaan
Nilai kekasaran permukaan suatu elemen ditentukan menurut
fungsinya, sedangkan untuk mencapainya bergantung pada kemampuan
proses pengerjaan manual atau pemesinan di tempat produksi. Pilihlah
nilai kekasaran sekasar mungkin, sehalus yang diperlukan. Makin halus
permukaan yang diminta, semakin mahal biaya pengerjaannya.
C. Penunjukan nilai kekasaran dan arah belas pengerjaan
- Simbol dasar penunjukan
Simbol dasar (Gambar 1a) terdiri atas dua garis yang membentuk
sudut 60o
dengan garis yang tidak sama panjang. Garis sisi kiri minimal 4
mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri. Ketebalan garis
disesuaikan dengan besarnya gambar, biasanya diambil tebal garis
0,35 mm.
Gambar 1. Simbol kekasaran permukaan
Apabila pengerjaan pada permukaan menggunakan mesin, simbol
dasarnya ditambah garis sehingga membentuk segitiga sama sisi
(Gambar 1b). Sementara itu, simbol menurut Gambar 1c digunakan untuk
menunjukkan bahwa kekasaran permukaan dicapai tanpa membuang
bahan.
2. Simbol dengan tambahan nilai kekasaran dan perintah pengerjaan
Pengertian simbol yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada
Tabel 2, sedangkan Tabel 3 menjelaskan pengertian simbol yang disertai
perintah pengerjaan.
Tabel 2. Simbol dengan Tambahan Kekasaran
3. Simbol arah bekas pengerjaan
Arah bekas pengerjaan dapat dituliskan dengan simbol seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 4. Maksud dari penunjukan arah bekas
pengerjaan ini adalah untuk memastikan segi fungsional permukaan yang
bersangkutan, misalnya mengurangi gesekan, wujud tekstur yang
menarik, dan sebagainya.
Tabel 4. Simbol arah bekas pengerjaan
Contoh penggunaan pada gambar :
Gambar 3. Contoh penunjukan simbol dan huruf pada gambar
Gambar 4. Contoh penunjukan simbol dan huruf dengan beberapa variasi
Gambar 5 Bagian dongkrak ulir yang dilengkapi tanda kekasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar