Senin, 27 Juli 2020

3.1_Menerapkan aturan teknik gambar mesin dan tanda penggerjaan_P3

A. Pendahuluan
   Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan arah bekas pengerjaan (tekstur), memegang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yaitu yang berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan kelelahan, kerekatan suaian, dan sebagainya. Konfigurasi permukaan yang diminta perencana harus dinyatakan dalam gambar, menurut cara-cara yang sesuai dengan standar. Kekasaran permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil, yang selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra). Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untuk penunjukan pada gambar mengenai spesifikasi kekasaran ini dapat dituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat keka-sarannya.

Tabel 1. Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran


B. Memilih nilai kekasaran permukaan
   Nilai kekasaran permukaan suatu elemen ditentukan menurut fungsinya, sedangkan untuk mencapainya bergantung pada kemampuan proses pengerjaan manual atau pemesinan di tempat produksi. Pilihlah nilai kekasaran sekasar mungkin, sehalus yang diperlukan. Makin halus permukaan yang diminta, semakin mahal biaya pengerjaannya. 

C. Penunjukan nilai kekasaran dan arah belas pengerjaan
  1. Simbol dasar penunjukan
         Simbol dasar (Gambar 1a) terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60o dengan garis yang tidak sama panjang. Garis sisi kiri minimal 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri. Ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar, biasanya diambil tebal garis 0,35 mm. 

Gambar 1. Simbol kekasaran permukaan
     Apabila pengerjaan pada permukaan menggunakan mesin, simbol dasarnya ditambah garis sehingga membentuk segitiga sama sisi (Gambar 1b). Sementara itu, simbol menurut Gambar 1c digunakan untuk menunjukkan bahwa kekasaran permukaan dicapai tanpa membuang bahan.

     2. Simbol dengan tambahan nilai kekasaran dan perintah pengerjaan
      Pengertian simbol yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada Tabel 2, sedangkan Tabel 3 menjelaskan pengertian simbol yang disertai perintah pengerjaan.
Tabel 2. Simbol dengan Tambahan Kekasaran

     3. Simbol arah bekas pengerjaan 
       Arah bekas pengerjaan dapat dituliskan dengan simbol seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Maksud dari penunjukan arah bekas pengerjaan ini adalah untuk memastikan segi fungsional permukaan yang bersangkutan, misalnya mengurangi gesekan, wujud tekstur yang menarik, dan sebagainya.
Tabel 4. Simbol arah bekas pengerjaan
Contoh penggunaan pada gambar :

Gambar 3. Contoh penunjukan simbol dan huruf pada gambar

Gambar 4. Contoh penunjukan simbol dan huruf dengan beberapa variasi 

 Gambar 5 Bagian dongkrak ulir yang dilengkapi tanda kekasaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas DPK TSM

 DPK TSM A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua B. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pertemuan Pertama Pertemuan ...