Senin, 27 April 2020

DPTM "Transmisi"

      MAPEL DPTM
  “Transmisi”


Peringatan : Nilai tambahan akan di ambil dari pertanyaan dan jawaban yang kalian tulis di kolom komentar, hal tersebut seperti presentasi yang biasa kalian lakukan di sekolah. Semangat dan tetap #dirumahsaja, semoga Allah segera angkat wabah ini. Aamiin.



   Transmisi langsung menggunakan poros atau as merupakan transmisi yang paling sederhana, digunakan untuk menyalurkan tenaga pada jarak yang dekat dan posisi yang segaris antara poros motor penggerak dengan poros mesin yang digerakkan. Transmisi poros langsung banyak digunakan pada pompa air seperti gambar berikut ini.
Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan, di mana sebuah sabuk luwes dibelitkan sekeliling puli pada poros.

Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah penanganan-nya dan harga lebih murah. Kecepatan sabuk direncanakan untuk 10 sampai 20 (m/s) pada umumnya, dan maksimum sampai 25 (m/s). Daya maksimum yang dapat ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kW).

Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar (Gambar 5.1). Sabuk-V dibelitkan di keliling alur puli yang berbentuk pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Beberapa tipe sabuk V disajikan pada gambar berikut :

     Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang. Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat digunakan unutk mennyalurkan daya yang lebih besar seperti diuraikan berikut ini.

Kelebihan:
-         transmisi tanpa slip >>> perbandingan putaran tetap
-         dapat meneruskan daya besar
-         keausan kecil pada bantalan
-         jarak poros menengah (antara belt dan gear)

Kekurangan:
-         tdk dapat dipakai utk kecepatan tinggi (max. 600 m/min)
-         suara dan getaran tinggi
-         perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus

Sproket

-         Bentuk S dan U, bahan: baja karbon
-         Jumlah gigi min. 13 dan max. 114
-         Perbandingan putaran max. 10/1
-     Sudut lebih dari 120 derajat


Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat serta jarak yang ralatif pendek. Roda gigi dapat berbentuk silinder atau kerucut. Transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi gear, di samping cara yang lain. Karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaannya.
Klasifikasi Roda Gigi

Roda gigi diklasifikasikan seperti dalam tabel berikut menurut letak poros, arah putaran, dan bentuk jalur gigi.

Latihan Soal 1 :
     A. Tuliskan rumus yg digunakan untuk merencanakan sabuk, beserta penjelasan-nya !
  1. Kecepatan linier sabuk
  2. Jarak sumbu poros
  3. Panjang sabuk
  4. Sudut kontak
  5. Berat sabuk
  6. Gaya keliling sabuk
  7. Beban tarik sabuk terhadap poros
B. Gambarkan sabuk transmisi yang digunakan pada mesin industri
C. Tipe transmisi yang baik digunakan pada medan terjal adalah
D. Sebutkan beberapa transmisi yang terdapat pada  sepeda motor matic.
E. Dari beberapa tipe transmisi, manakah yg paling mudah jika dilihat dari segi pemeliharaan ?              jelaskan alasanmu !






Senin, 20 April 2020

DPTM "Kekuatan Poros"

      MAPEL DPTM
“Kekuatan poros”


Peringatan : Nilai tambahan akan di ambil dari pertanyaan dan jawaban yang kalian tulis di kolom komentar, hal tersebut seperti presentasi yang biasa kalian lakukan di sekolah. Semangat dan #tetapdirumahsaja, semoga Allah segera angkat wabah ini. Aamiin
  
1.    Definisi Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

2.    Fungsi Poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakar tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda keran pemutar gerobak.

3.    Macam - Macam Poros Berdasarkan Pembebanannya 
a.    Poros Transmisi (Transmission Shafts)
Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami beban puntir berulang, beban lentur berganti dengan kedua-duanya. Pada shaft, daya dapat ditransmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll.

b.    Gandar
Poros gandar merupakan poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang. Poros gandar tidak menerima beban puntir dan hanya mendapat beban lentur.

c.    Poros Spindle
Poros spindle merupakan poros transmisi yang relatif pendek, misalnya pada poros utama mesin perkakas dimana beban utamanya berupa beban puntiran. Selain beban puntiran, poros spindle juga menerima beban lentur (axial load). Poros spindle dapat digunakan secara efektif apabila deformasi yang terjadi pada poros tersebut kecil.

4.    Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Merencanakan Poros
a.    Kekuatan Poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) atau gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya: kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga atau penggunaan alur pasak pada poros
tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.

b.    Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan di transmisikan dayanya dg poros.

c.    Putaran Kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya.
Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut.

d.    Material Poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel.

5.    Macam-macam pasak
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian 9  bagian mesin seperti roda gigi, kopling, poros dll. !ungsi yang serupa &uga di lakukanoleh splain dan gerigi yang memiliki gigi luar dari poros dan gigi dalam dengan jumlah gigi yang sama. menurut letaknya pada poros, pasak dapat du bedakan antara pasak pelana, pasak rata, pasak benam dan pasak singgung yang umumnya berpenampang segiempat. dalam arah memanjang, dapat berbentuk prismatis4tirus. selain itu ada pasak tembereng dan pasak arum.
Hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pasak
         pasak benam mempunyai bentuk segiempat dimana terdapat bentuk prismatis dan  tirus yang kadang-kadang diberi kepala supaya mudah dalam        pembuatannya. Kemiringan pada pasak umumnya sebesar 1/100, dan pengerjaannya harus hati-hati agar naf tidak menjadi eksentrik. pada pasak yang rata, sisinya harus pas dengan alur  pasak agar pasak tidak goyah dan rusak. untuk bahan pembuatan pasak, biasanya dipilih bahan yang memiliki kekuatan tarik lebih dari 60 Kg atau lebih kuat dari porosnya.

6.    Gaya-gaya yang bekerja pada pasak
Saat poros digunakan untuk mentrasmisikan daya, maka pada pasak akan bekerja gaya-gaya seperti :
a.    a. Gaya Radial (FR)
Adalah Gaya yang memberikan tekanan pada pasak dengan arah tegak lurus sumbu poros.
b.    b. Gaya Tangensial (FT)
Adalah Gaya yang menimbulkan tegangan geser dan tekanan bidang pada pasak.
ada saat bekerja meneruskan tenaga putar, pada konstruksi pasak, Gaya Tangensial (FT) lah yang memberikan nilai terbesar dibandingkan dengan.
Beberapa tipe yang digunakan pada sambungan elemen mesin, adalah :
a.    Pasak Benam (PB)
Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan setengah pada bagian hub. Terdiri atas beberapa jenis :
·        Persegi Panjang (penampang memanjang tirus perbandingan 1 : 1000)
·        PB Sama sisi/persegi (Disini lebar pasak sama dengan tebalnya.)
·        PB Sejajar (sama dengan PB Persegi Panjang tetapi penampang memanjang tidak tirus) Bentuk seperti ini dimaksudkan agar hub atau sebaliknya poros dapat digeser satu sama lain di sepanjang sumbu poros.
·        PB Kepala Memiliki bentuk yang sama dengan PB Persegi Panjang tetapi dilengkapi kepala pada salah satu bagian ujungnya. Berfungsi untuk memudahkan proses bongkar pasang.
·        PB Ikat Pasak diikat pada poros, bebas pada hub atau sebaliknya agar bagian yang bebas bisa digerakkan aksial (searah poros). Merupakan pasak tipe khusus untuk memindahkan torsi atau momen putar sekaligus diizinkan adanya pergerakan aksial di sepanjang sumbu poros.
·        PB Segmen Merupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan mudah, karena pasak dibenam pada alur yang berbentuk setengah lingkaran pada poros. Jenis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin kendaraan dan perkakas. Kelebihan dari jenis pasak ini adalah apat menyesuaikan sendiri dengan kemiringan (ketirusan) bentuk celah yang terdapat pada hub. Sesuai untuk poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya, karena mencegah kemungkinan pasak terlepas.
·        Kekurangannya :
    Alur yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros dan tidak dapat difungsikan sebagai PB Ikat.
b.    Pasak pelana
Terdiri dari dua tipe, yakni :
·        Pasak Pelana Datar
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub dan datar pada lengkung poros, jadi mudah slip pada poros jika mengalami kelebihan beban torsi. Sehingga hanya mampu digunakan untuk poros-poros beban ringan sebagai penyortir beban.
·        Pasak Pelana Lengkung
Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya di hub dan bagian sudut bawahnya dipasang pas pada bagian lengkung poros.
c.    Pasak Bulat
Merupakan pasak berpenampang bulat yang dipasang secara pada lubang antara poros dan hub. Kelebihannya adalah pembuatan alur dapat dilakukan dengan mudah setelah hub terpasang pada poros dengan cara dibor. Umumnya digunakan untuk poros yang meneruskan tenaga putar kecil, ada dua posisi pemasangannya atau kedudukannya pada poros dan hub, yakni :
·        dipasang membujur (sejajar sumbu poros)

·        dipasang melintang (tegak lurus sumbu poros)


Latihan soal 1 :
1. Jika dilihat dari bentuk manakah yang lebih besar antara poros dengan diameter lubang benda.
2. Sebutkan 5 buah benda di sekitarmu yang memiliki poros ?
3. Sebutkan 3 macam-macam poros dan jelaskan secara singkat ?
4. Sebutkan 4 hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan poros ?
5. Apa yang dimaksud putaran kritis ?
6. Poros yang sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari adalah ? jelaskan alasanmu !
7. Pasak yang sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari adalah ? jelaskan alasanmu !
8. Alasan baja khrom nikel digunakan sebagai material poros adalah
9. Apa yang dimaksud gaya radial dan gaya tengensial ?
10. Gambarkan pemasangan dudukan poros dengan cara membujur dan melintang !

Senin, 13 April 2020

7.1 Mesin Gerinda_P1

Mesin Gerinda

     1. Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
2. 1  Jenis-Jenis Gerinda
      a. Gerinda Tangan
     Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.


     
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
     Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar, karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Untuk itu kita perlu menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti pelindung mata, pelindung hidung (masker), sarung tangan, dan juga perlu menggunakan handle tangan yang biasanya disediakan oleh mesin gerinda. Tidak semua mesin gerinda tangan menyediakan handle angan, karena mesin yang tidak menyediakan handle tangan biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada benda kerja non-logam.
   Untuk memotong kayu kita dapat menggunakan mata gergaji circular ukuran 4″ seperti yang disediakan oleh merk eye brand dan GMT. Untuk memotong bahan bangunan seperti bata,genteng, beton, keramik, atau batu alam kita dapat menggunakan mata potong seperti yang disediakan oleh merk Bosch atau Makita. Untuk membentuk atau menggerinda bahan bangunan juga dapat menggunakan mata gerinda beton seperti yang disediakan oleh merk benz. Untuk menggerinda kaca kita juga dapat menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk kaca.
  Tetapi selain menggunakan batu atau mata yang tepat kita juga harus dapat menggunakan mesin gerinda tangan yang tepat pula. Dari beberapa pilihan merk dan tipe mesin gerinda tangan, mesin gerinda tangan ukuran 4″adalah mesin gerinda yang banyak disediakan di pasaran. Mesin gerinda tangan ukuran ini banyak digunakan untuk hobby dan usaha kecil dan menengah, sedangkan ukuran yang lebih besar biasanya lebih banyak digunakan untuk industri-industri besar.
  Pada mesin gerinda ukuran 4″ beberapa merk terkenal (seperti: Makita, Bosch, Dewalt) memberikan minimal 2 pilihan yaitu yang standard dan yang bertenaga lebih besar. Tipe standard biasanya memiliki daya listrik berikisar antara 500 - 700 watt (Makita 9500N / 9553B,Bosch GWS 6-100, Dewalt DW810) sedangkan yang bertenaga lebih besar memiliki daya lebih besar dari 800 watt (Makita 9556NB, Bosch GWS8-100C / CE, Dewalt D28111).
    Pada dasarnya semua keperluan cukup menggunakan tipe standard, penggunaan mesin dengan tenaga yang lebih besar diperlukan untuk benda kerja yang lebih keras, seperti stainless steel, logam yang lebih keras, keramik, batu alam atau beton. Mesin tipe standar yang digunakan untuk material-material tersebut umumnya lebih cepat panas dan berumur lebih pendek, karena pada material yang lebih keras, mesin bekerja lebih keras sehingga membutuhkan torsi yang lebih besar dan ketahanan panas yang lebih tinggi. Khusus untuk benda kerja berupa kaca, karena sifat materialnya, kita membutuhkan mesin gerinda dengan kecepatan lebih rendah. Dan yang menyediakan mesin untuk keperluan ini adalah merk Bosch dengan tipe GWS 8-100CE,mesin ini memiliki fitur berupa pengaturan kecepatan, yang tidak dimiliki merk lainnya.
    Dengan demikian kita dapat mengatur mesin pada kecepatan rendah sehingga mengurangi resiko rusak pada benda kerja. Selain itu karena fitur ini, mesin gerinda Bosch Gws 8-100CE ini juga dapat digunakan untuk memoles mobil. Cukup dengan menggunakan piringan karet danwol poles yang sesuai. Mesin gerinda tangan adalah mesin yang serbaguna, dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong benda logam, kayu, bahan bangunan,kaca dan juga memoles mobil. Dengan menggunakan mesin dan mata yang tepat maka kita dapat menggunakan mesin gerinda dengan optimal.Tetapi tak lupa kita juga perlu memperhatikan keselamatan kerja.

b. Gerinda duduk


Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda di pasangkan pada dudukan. Untuk melakukan penggerindaan, benda kerja di dekatkan dan di tempelkan ke roda gerinda yang berputar hingga permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda.Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda gerinda pada mesin gerinda tangan.Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah proses pengelasan.

Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya,seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya.Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat suku cadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.

• Komponen-Komponen Mesin Gerinda Duduk

Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah spindel. Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerinda dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja di letakan oleh ragum atau magnetic chuck yang di kencangkan pada meja ini.
  • Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam sebagai peredam getaran. Power Transmission gerinda berpa spindle.
  • Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untu mengasah atau mengikis benda kerja
  • Heavy wheel guard bertujuan untuk melindungi gerinda pada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.
  • Meja Benda bertujuan untuk mengontrol bendapada saat penggerindaan dan mempengaru hihasil dan penggerindaan.


Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memotong benda kerja dari bahan pelat atau pipa. Roda gerinda yang digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat atau pipa dari bahan baja dengan cepat.

2.2 Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Gerinda

Pemeliharaan mesin dan perawatannya dilakukan supaya kondisi mesin dan peralatan yang digunakan bias awet dan tahan lama.

Hal-hal yang menyangkut pemeliharaan mesin dan peralatannya adalah :
-          Membersihkan mesin pada saat akan digunakan dan pada saat selesa bekerja/digunakan
-          Chek kondisi tombol-tombol pada mesin apakah berfungsi dengan baik
-          Chek fungsi dan penghisapan debu atau pompa cooling apakah bekerja dengan baik
-          Chek lampu apakah berfungsi dengan baik
-          Pada saat digunakan table mesin harus dalam keadaan tertutup
-          Mengencangkan bagian pengunci
-          Olesi oli pada bagian yang terbuka dan mudah berkarat
-          Simpan alat-alat yang tidak digunakan dan lumasi dengan oli

2.3 Keselamatan Kerja

a. Batu gerinda
-          Sesuaikan batu gerinda dengan material yang akan di gerinda
-          Periksa batu gerinda dari kerusakan
-          Periksa kesetimbangan batu gerinda
-          Gunakan cutting speed yang direkomendasikan

b. Mesin gerinda
-          Kuasai penggunaan mesin gerinda
-          Untuk pengerjaan kering harus dilengkapi dengan penghisap debu
-          Untuk pengerjaan basah harus dilengkapi dengan pompa pendingin
-          Untuk mesin gerinda bangku jarak antara batu gerinda dan meja harus di stel sedekat mungkin (maksimal 2 mm)

c. Operator
-          Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar
-          Pakailah kacamata pelindung
-          Pakailah masker pelindung pernafasan
-          Rambut tidak boleh panjang
-          Kuku tidak boleh panjang
-          Bila perlu gunakan topi pelindung

2.4 Roda Gerinda

A. Spesifikasi dan bentuk Roda Gerinda
Tujuan adanya spesifikasi dari roda gerinda adalah mempermudah memilih jenis roda gerinda yang sesuai dalam pengerjaan suatu benda kerja tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan roda gerinda adalah :
1. Jenis material benda kerja
2. Jenis pengerjaan (basah/kering)
3. Bentuk benda kerja
4. Tujuan pengerjaan
5. Mesin yang digunakan

Hal-hal yang mempengaruhi spesifikasi roda gerinda adalah
1. Jenis Bahan Asah
     a. Aluminium oxide (oksida aluminium)
     b. Silicon carbide (karbida sillsium)
     c. Diamond (intan)
     d. Keselamatan kerja gerinda
2. Batu Gerinda
Batu gerinda banyak digunakan di bengkel-bengkel pengerjaan logam. Batu gerinda sebetulnya juga menyayat seperti penyayatan pada pisau milling, hanya penyayatan sangat halus, dan tatalnya tidak terlihat seperti milling. Tatal hasil penggerindaan ini sangat kecil seperti debu.
Dari berbagai bentuk batu gerinda sebenarnya bahan utamanya hanya terdiri dari dua jenis pokok, yaitu butiran bahan asah/pemotong (abrasive) dan perekat (bond).
Fungsi batu gerinda sebagai berikut:
a. Untuk penggerindaan silindris, datar dan profil.
b. Menghilangkan permukaan yang tidak rata.
c. Untuk pekerjaan finishing permukaan.
d. Untuk pemotongan.
e. Penajaman alat-alat potong
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
a. Flat 
Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
b. Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
c. Dish Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
d. Shaped Grinding Wheels, untuk memotong alat potong atau material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
e. Cylindrical Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
f. Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
g. Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda,  dan putih hijau. 

Minggu, 12 April 2020

3.16 Menganalisis Prediksi_P1

Menganalisis Prediksi

1. Bila ditijau dari segi penggunaannya baut dapat dibedakan terdiri dari 4 macam:
a.    Baut penjepit
b.    Baut biasa (baut tembus)
c.    Baut tanam
d.    Baut tap
2. Baut untuk pemakaian khusus
a.    Baut pondasi, digunakan untuk memasang mesin atau bangunan.
b.    Baut penahan, digunakan untuk menahan dua bagian dalam jarak yang tetap.
c.    Baut mata, untuk peralatan kaitan mesin pengangkat.
d.    Baut T, untuk mengikat peralatan pada meja yang dasarnya mempunyai alur T.
e.    Baut kereta, digunakan untuk bagian kendaraan.
3. Ulir adalah suatu yang diputar di sekeliling silinder dengan sudut kemiringan tertentu. Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder seperti terlihat pada gambar
Keterangan :
D           = Diameter terbesar ulir luar (baut) atau diameter ulir dalam (mur).
Dp         = Diameter terkecil ulir luar (baut) atau diameter ulir dalam (mur).
Dc         = Diameter rata-rata ulir luar (baut) atau diameter ulir dalam (mur).
1                 = Sudut ulir
2                 = Puncak ulir
3                 = Jaral puncak ulir (P)
4                 = Kedalaman ulir atau tinggi ulir (H)

Keterangan : Ulir kanan bergerak maju apa bila diputar searah jarum jam, sedangkan ulir kiri akan bergerak mundur.
1.    Sambungan kelingan
      Bila paku tersebut mendapat pembebanan seperti terlihat pada gambar, maka seluruh                 penampang dari paku tersebut akan putus tergeser bila tidak mampu menahan gaya luar yang               diberikan pada kedua ujung plat tersebut.
           Tegangan yang terjadi pada penampang bahan yaitu :

         Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu :
    Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak                     mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang               plat yaitu tegangan tarik.
Contoh soal :
1.     Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 N/mm2 serta tebal plat 4 mm.
Tentukanlah :
a.      Diameter paku keling yang sesuai.
b.     Lebar plat yang dibutuhkan.
          Sambungan las
     Komponen mesin pada umunya menerima beban dinamis, jadi dalam perhitungan kekuatan sedikit berbeda dengan konstruksi baja yang hanya menerima beban.
Kekuatan sambungan las, ketentuan umum untuk menghitung kekuatan sambungan las.

a.    Beban dianggap terbagi merata pada seluruh kampuh.
b.   Tegangan yang timbul dianggap juga merata pada penampang kampuh, yang paling bahaya yakni pada penampang yang terkecil.
c.   Pada umumnya las listrik yang dipergunakan untuk menerima/memindahkan beban, juga untuk sambungan yang harus kuat dan rapat air. Sambungan las otogin kurang meyakinkan sebab suhu yang sukar dikontrol hingga penetrasi pada logam induk kurang merata dan juga struktur kampuh lasnya kurang homogen.
d. Selalu diusahakan agar bahan untuk logam pengisi mempunyai kekuatan yang seimbang/sama dengan kekuatan logam induknya/bendanya.
e.      Dihindarkan berkumpulnya rigi-rigi las.
f.      Dihindarkan adanya perubahan mendadak dari potongan. g)  Pengelasan dalam kedudukan yang sulit agar dihindarkan.






Tugas DPK TSM

 DPK TSM A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua B. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pertemuan Pertama Pertemuan ...