Rabu, 06 Mei 2020

PDTM " Pengelasan"

MAPEL PDTM
“Pengelasan”


Peringatan : Nilai tambahan akan di ambil dari pertanyaan dan jawaban yang kalian tulis di kolom komentar, hal tersebut seperti presentasi yang biasa kalian lakukan di sekolah. Semangat dan tetap #dirumahsaja, semoga Allah segera angkat wabah ini. Aamiin.

Teknik pengelasan plat berbagai posisi dg menggunakan las busur manual (SMAW) :
           1.        Peralatan las
           2.        Material
           3.        Elektroda
           4.        Pengoperasian peralatan
           5.        Teknik pengelasan
           6.        Pelaksanaan pengelasan

1.    Proses pengelasan SMAW
Proses pengelasan SMAW yang umummnya disebut Las Listrik adalah proses pengelasan   yang   menggunakan   panas   untuk   mencairkan   material   dasar   dan elektroda. Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000  sampai 4500 Celcius. Sumber tegangan yang digunakan ada dua macam yaitu listrik AC ( Arus bolak balik ) dan listrik DC ( Arus searah ).
Heat  input  besarnya  panas/temperatur  (H)  yang  dapat  melelehkan  sebagian bahan  merupakan  perkalian  antara  tegangan  listrik (E) dangan  kuat  arus  (I)  dan waktu (t) yang dinyatakan dalam satuan panas joule seperti rumus dibawah ini :
H = E x I x t
                    Dimana :        H = panas (joule)
E = tegangan listrik (volt)
I = kuat arus (amper)
t = waktu (detik)
2.    Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan untuk proses pengelasan SMAW adalah peralatan yang paling sederhana dibandingkan dengan proses pengelasan listrik yang lainnya. Adapun perlengkapan las SMAW adalah : transformator DC/AC, elektroda, kabel massa, kabel elektroda, connectors, palu cipping, sikat kawat dan alat perlindungan diri yang sesuai.
     a.    Sumber Tegangan (power source)
Sumber tegangan diklasifikasikan sebagai mesin las AC dan mesin las DC, mesin las AC biasanya berupa trafo las, sedangkam mesin las DC selain trafo juga ada yang dilengkapi dengan rectifier atau diode (perubah arus bolak balik menjadi arus searah) biasanya menggunakan motor penggerak baik mesin diesel, motor bensin dan motor listrik. Mesin las DC, saat ini banyak digunakan mesin las DC karena DC mempunyai beberapa kelebihan dari pada mesin las AC yaitu busur stabil dan polaritas dapat diatur.

     b.    Kabel masa dan kabel elektoda (ground cable and electrode cable)
Kabel  masa dan kabel  elektroda berfungsi  menyalurkan aliran  listrik dari mesin las ke material las dan kembali lagi ke mesin las. Ukuran kabel masa dan kabel elektroda ini harus cukup besar untuk mengalirkan arus listrik, apabila kurang besar akan menimbulkan panas pada kabel dan merusak isolasi kabel yang akhirnya membahayakan pengelasan.


    c.    Pemegang  elektroda dan klem masa (holder and claim masa)
Pemegang elektrode berguna untuk mengalirkan arus listrik dari kabel elektrode ke elektrode serta sebagai pegangan elektrode sehingga tukang las tidak merasa panas pada saat mengelas. Klem masa berguna untuk menghubungan kabel masa dari mesin las dengan material biasanya klem masa mempunyai per untuk penjepitnya. Klem ini sangat penting karena apabila klem longgar arus yang dihasilkan tidak stabil sehingga pengelasan tidak dapat berjalan dengan baik.

    d.    Palu las dan sikat kawat (chipping hammer and wire brush)
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada logam Ias  (weld  metal)  dengan  jalan  memukulkan  atau  menggoreskan  pada  daerah lasan.      Berhati-hatilah membersihkan terak Ias dengan palu las karena kemungkinan  akan  memercik  ke mata atau  ke bagian  badan  lainnya.  Jangan membersihkan terak las sewaktu terak las masih panas/merah. Sikat kawat dipergunakan untuk :
·        membersihkan benda kerja yang akan dilas
·        membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
    e.    Elektroda
Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh lapisan flux, yang berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluk berguna juga untuk membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara sekelilingnya. Lapisan elektrode ini merupakan   campuran   kimia   yang   komposisisnya   sesuai   dengan   kebutuhan pengelasan. Menurut AWS (American Welding Society ) elektrode diklasifikasikan dengan huruf E dan diikuti empat atau lima digit sebagai berikut E xxxx (x) . Dua digit yang pertama atau tiga digit menunjukan kuat tarik hasil las tiga digit menunjukan kuat tarik lebih dari 100.000 psi sedangkan dua digit menunjukan kuat tarik hasil lasan kurang dari 100.000 psi.

Latihan Soal 1 :

1. Gambarkan proses pengelasan pipa dimulai dari ;
    a. 1G
    b. 2G
    c. 5G
    d. 6G
2. Jelaskan proses pengelasan pipa dimulai dari ;
    a. 1G
    b. 2G
    c. 5G
    d. 6G

Selasa, 05 Mei 2020

DPTM " Resultan Gaya "

MAPEL DPTM
  “Resultan gaya”


Peringatan : Nilai tambahan akan di ambil dari pertanyaan dan jawaban yang kalian tulis di kolom komentar, hal tersebut seperti presentasi yang biasa kalian lakukan di sekolah. Semangat dan tetap #dirumahsaja, semoga Allah segera angkat wabah ini. Aamiin.

   Apa yang kalian ketehaui tentang Resultan Gaya? Resultan gaya adalah besaran vektor. Nah, kesempatan kali ini kami akan mengulas materi makalah mengenai resultan gaya mulai dari pengertian, persamaan dan macam-macam arah resultan gaya, Jadi, Simaklah penjelasannya berikut ini.

    Resultan gaya adalah besaran vektor. Dari keseluruhan gaya yang diberikan pada sebuah benda bisa diganti oleh sebuah gaya yang disebut dengan resultan gaya. Dan Gaya yang bekerja dengan arah yang sama akan saling menguatkan. Adapun gaya yang bekerja dengan arah berlawanan akan saling melemahkan. Kenyataannya kekuatan mendorong tiga orang pada arah yang sama lebih besar jika dibanding dua orang dan lebih kuat dibanding kekuatan seorang.
Kemudian gaya dorong tiga orang tersebut bisa diganti dengan sebuah gaya yang disebut resultan gaya. Bila arah dorongan ketiga orang itu sama, gaya dorong makin besar, tetapi jika arah gaya dorong salah satu melawan dua lainnya, maka gaya dorong mengecil.
Apabila kita tidak sanggup untuk mendorong sebuah benda yang akan kalian pindahkan, tentunya kalian akan meminta bantuan kepada orang lain untuk mendorong bersama benda tersebut itu dari arah yang sama. Dengan demikian, benda tersebut akan lebih terasa lebih ringan dan mudah untuk dipindahkan.
Namun, apabila kita dan teman kita mendorong dari arah yang berlawanan, benda tersebut akan terasa lebih berat, dan mungkin tidak akan berpindah. Ketika benda tersebut didorong dari arah yang sama, maka gaya yang diberikan teman kalian akan memperbesar gaya yang sudah kita berikan. Namun sebaliknya, apabila arah dorongan kalian berlawanan, maka gaya yang diberikan teman kalian akan mengurangi gaya yang kita berikan.

Persamaan Resultan Gaya

Arah resultan gaya ialah arah dari sebuah gaya yang nilainya lebih besar dari gaya yang lainnya. Secara matematis, resultan gaya ditulis :
R = F1+F2+F3 + ….. + Fn
Dengan keterangan:
n = Banyaknya gaya
R = Resultan gaya
F = Gaya yang dijumlahkan

Agar mempermudah perhitungan, berikan tanda positif untuk gaya yang mengarah ke kanan dan ke atas, serta tanda negatif untuk gaya yang mengarah ke kiri dan ke bawah. Misalkan, pada saat mendorong lemari dengan arah berlawanan, gaya yang kita berikan adalah F1 = - 22 N mengarah ke kiri. Sedangkan, gaya yang teman kita berikan adalah F2 = 20 N mengarah ke kanan.
Sehingga, resultan gaya itu adalah
R = F1 + F2
= (-22 N) + 20 N
= (-2 N)
Diperoleh sebuah resultan gaya (-2 N). Artinya, besar resultan gaya ialah 2 N dan arahnya sama dengan arah F1, yaitu ke kiri.
Benda berada pada keadaan seimbang atau benda tidak akan bergerak (diam).  Appabila Resultan gaya (R) yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol.

Macam-macam Arah Resultan Gaya

Gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda dapat berupa gaya-gaya yang searah, berlawanan arah, saling tegak lurus, atau saling membentuk sudut. Di bawah ini akan kita pelajari resultan gaya-gaya yang searah dan berlawanan arah.

1. Resultan Gaya-gaya Searah

Keterangan:
R : resultan gaya (N)
n : banyaknya gaya
Dengan demikian, dua buah gaya atau lebih yang segaris dan searah dapat diganti dengan sebuah gaya lain yang besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya tersebut.

2. Resultan Gaya-gaya yang Berlawanan Arah

Tentu kalian pernah mengikuti atau melihat lomba tarik tambang. Pada saat ada kegiatan lomba tarik tambang tahukah kamu kemana tali akan bergerak? Tentunya tali akan bergerak ke arah tim yang kuat, bukan?
Jika pada suatu benda bekerja dua gaya yang segaris tetapi berlawanan arah, besarnya kedua gaya tersebut dapat diganti dengan sebuah gaya yang besarnya sama dengan selisih kedua gaya tersebut dan arahnya sama dengan arah gaya yang besar. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari gambar di atas dapat dirumuskan:
Pengertian & Rumus Resultan Gaya Serta Contoh Soal Resultan Gaya

Keterangan:
F1: gaya pertama yang lebih besar (N)
F2: gaya kedua yang lebih kecil (N)
Untuk membantumu memahami resultan gaya pada suatu benda, simaklah contoh soal berikut! Setelah kamu memahami contoh soal tersebut, kerjakan latihan di bawahnya!

Hukum Newton

Ilmuwan yang pertama melakukan penelitian pada gaya yaitu Sir. Issac Newton. Berdasarkan hasil penelitiannya didapatkan tiga hukum. Antara lain :

a. Hukum I Newton

Bunyi hukum I newton :
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, jadi benda yang mula-mula dalam keadaan diam maka akan terus diam (mempertahankan keadaan diam). Sedangkan, apabila benda itu bergerak, maka benda tersebut akan terus bergerak dengan kecepatan tetap”.
ΣF = 0

b. Hukum II Newton


Bunyi hukum II newton :

“Jika ada resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda, jadi akan diperoleh hasil dari suatu percepatan dalam arah yang sama dengan resultan gaya. Dari besarnya percepatan tersebut  akan berbanding lurus terhadap resultan gaya dan berbanding terbalik terhadap massa bendanya.”

c. Hukum III Newton

Bunyi hukum III newton :
“Jika gaya pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, jadi benda kedua mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama, namun arahnya berlawanan.”
Disebut dengan hukum aksi = reaksi

Menggambar Gaya

Gaya adalah besaran vektor karena mempunyai besar dan arah. Karenanya, gaya bisa digambarkan dengan diagram vektor berupa anak panah.
Pada gambar di atas, titik p disebut dengan titik tangkap gaya, dan arah anak panah dari p ke q menyatakan arah gaya, sedangkan besarnya gaya dinyatakan dengan panjang anak panah pq. Untuk melukiskan jumlah dan selisih gaya yang tidak segaris, busa dilakukan dengan cara atau metode poligon.

Melukiskan Gaya

Agar dapat melukis jumlah dua gaya dengan metode poligon, cara yang harus ditempuh yaitu antara lain :
  • Lukislah salah satu gaya.
  • Lukislah gaya kedua yang titik tangkapnya berhimpit dengan ujung vektor pertama.
  • Jumlah kedua gaya yakni ialah anak panah yang menghubungkan titik tangkap gaya pertama ke ujung gaya kedua
    Penjumlahan gaya
Latihan Soal 1 :

1. Seorang anak sedang mendorong benda dengan gaya sebesar 60 N,sehingga benda yang didorong tersebut bergerak dengan kecepatan tertentu.Bila suatu massa benda itu 12 kg,maka carilah percepatan benda tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui:
F = 60 N
m = 12 kg
ditanya: a =. . .?
2. Terdapat dua buah gaya yang masing-masing F1 = 96 N dan F2 = 55 N,sedang bekerja dalam suatu benda yang arahnya ke kanan. Maka carilah resultan kedua benda tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui:
F1 = 96 N
F2 = 55 N
Ditanya: R = . . .?
3. Dua buah gaya masing-masing F1 = 15 N ke kanan dan F2 = 17 N ke kiri. Tentukan besar dan arah resultan gaya-gaya tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
F1 = 15 N ke kanan
F2 = 17 N ke kiri
Ditanya: R = . . .?

4. Jelaskan gambar gaya berikut secara lengkap !

Tugas DPK TSM

 DPK TSM A. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua B. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Pertemuan Pertama Pertemuan ...